ehehehe,, ini minggu keberapa hayoo ??
minggu ke-12, langsung mulai aja yah
Warna Dalam Fotografi
![]() |
Take Photo |
Sejarah Fotografi
Istilah fotografi berasal dari bahasa Yunani. Photo (cahaya) dan Graphien (to draw), istilah ini pertama kali dipergunakan oleh ilmuwan Sir John FW Herschel pada tahun 1839. Fotografi adalah sebuah metode merekam gambar/image dengan mempergunakan cahaya pada material yang sensitive cahaya.
![]() |
Sir John FW Herschel 1839 |
![]() |
Aristotle, Ahli Matematika |
Jauh sebelum foto pertama dibuat Filsuf Cina MoTi dan ahli matematika Aristotle.
Pada tahun 1826, Joseph Nicephore Niepce (Prancis) membuat photographic image yang pertama mempergunakan kamera obscura. Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya.
![]() |
Joseph Nicephore Niepce, 1826 |
Foto berjudul "View from the Window at Le Gras" (foto pertama di dunia).
![]() |
View from the Window at Le Gras |
Warna Dalam Fotografi
![]() |
Tone warna |
![]() |
WARNA |
Digital White Balance
Mata manusia tidak terlalu dapat menangkap perubahan-perubahan warna yang disebabkan perbedaan sumber cahaya, hal ini dikarenakan mata kita memiliki sistem adaptasi yang sangat hebat.
Cahaya dalam Fotografi
Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image, atau foto. Fotografi sendiri berarti menggambar dengan cahaya, tanpa adanya cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat apapun juga, kita dapat melihat objek memfokuskan lensa kamera dan merekam gambar ke dalam film semata-mata karena adanya cahaya.
Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk object yang akan di foto, apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata, pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi.
1. Cahaya dapat menembus
Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti, kain, kertas kalkir, dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak soft.
![]() |
Menembus |
Cahaya dapat kita salurkan ke arah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah sinar matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar.
![]() |
Fokus |
Cahaya itu dapat pula kita belokkan atau kita pantulkan dengan benda yang mempunyai daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak, dll. Yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang gelap.
![]() |
Dipantulkan |
Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan suhu warna dalam hitungan derajat kelvin dan dapat diukur dengan kelvin meter/color meter.
![]() |
Mempunyai warna |
Sumber Pencahayaan Studio
Sumber pencahayaan studio ada 3 macam:
1. Sinar matahari yang masuk melalui jendela atau lazim disebut window lighting, cahaya matahari ini sebaiknya tidak langsung mengenai objek karena akan susah sekali mengontrol kontrasnya.
![]() |
Window lighting |
2. Lampu tungsten atau fotoflood, lampu tipe ini biasanya kita sebut dengan continous lighting atau cahaya yang bersinar terus-menerus. keuntungannya akan lebih mudah pengaturannya, apa yang kita lihat itu yang terekam ke dalam film. kerugiannya adalah silau, panas, dan berkecepatan lambat.
![]() |
Continuous lighting |
3. Flash, berbagai macam Flash banyak di tawarkan pasaran saat ini dari yang paling sederhana seperti elektronik flash (Canon speedlight, SD nikon, Nissin, dll) hingga yang canggih.
![]() |
Flash |
sekian materi minggu ini :)
0 comments:
Posting Komentar